Matakanan.com – Ramadan dan Idulfitri selalu menjadi momen istimewa bagi masyarakat, tidak hanya sebagai ajang ibadah dan introspeksi diri, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperkuat nilai kepedulian sosial.
Bagi Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut, bulan suci ini menjadi pengingat akan pentingnya tanggung jawab dalam menyediakan hunian yang layak, lingkungan yang nyaman, serta mendukung kesejahteraan masyarakat.
Kepala Disperkim Garut, Drs. Ahmad Mulyana, ST., M.Si., menuturkan bahwa Ramadan mengajarkan kesabaran, empati, dan semangat berbagi—nilai-nilai yang selaras dengan tugas pemerintah dalam membangun dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, khususnya di bidang perumahan dan permukiman.
“Ramadan bukan sekadar ibadah pribadi, tetapi juga momentum untuk memperkuat kepedulian sosial. Dalam konteks tugas kami di Disperkim, hal ini berarti memastikan bahwa setiap warga memiliki akses terhadap hunian yang layak serta lingkungan yang sehat dan nyaman,” ujarnya.
Ramadan dan Spirit Kepedulian dalam Pembangunan
Menurut Ahmad Mulyana, Ramadan mengajarkan pentingnya berbagi, terutama kepada mereka yang kurang beruntung. Prinsip ini sejalan dengan visi Disperkim dalam mewujudkan pembangunan perumahan yang inklusif dan merata.
“Kami menyadari bahwa rumah bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga ruang untuk membangun kebersamaan dan menciptakan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, kami terus berupaya menghadirkan program-program perumahan yang bisa diakses oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Selama ini, Disperkim Garut telah menjalankan berbagai program untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap hunian yang layak, termasuk program rumah subsidi, bedah rumah bagi masyarakat kurang mampu, serta peningkatan infrastruktur permukiman.
Ahmad Mulyana menegaskan bahwa semangat Ramadan semakin menguatkan komitmen Disperkim untuk menghadirkan solusi nyata bagi permasalahan perumahan di Garut.
“Kami ingin Ramadan menjadi refleksi bagi semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, agar lebih peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar. Perbaikan hunian dan infrastruktur permukiman tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan merawat lingkungan,” tambahnya.
Idulfitri sebagai Simbol Kemenangan dan Harapan Baru
Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa dengan penuh kesabaran dan pengorbanan, Idulfitri menjadi simbol kemenangan. Dalam perspektif pembangunan, hal ini juga bisa dimaknai sebagai pencapaian setelah melewati berbagai tantangan dan perjuangan.
“Setiap proyek pembangunan selalu memiliki tantangan, tetapi dengan kebersamaan dan komitmen yang kuat, kita bisa mencapai hasil yang baik. Begitu pula dengan Idulfitri, yang mengajarkan kita bahwa setelah perjuangan panjang, akan ada kebahagiaan dan harapan baru,” kata Ahmad Mulyana.
Ia berharap semangat Idulfitri dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk terus bersinergi dalam membangun Garut yang lebih baik, terutama dalam hal penyediaan perumahan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga di Garut bisa merayakan Idulfitri dengan tenang di rumah yang layak dan lingkungan yang nyaman. Oleh karena itu, kami akan terus bekerja keras untuk mewujudkan hal tersebut,” tegasnya.
Dengan semangat Ramadan dan Idulfitri, Disperkim Garut berkomitmen untuk semakin meningkatkan kualitas layanan dan program yang berpihak kepada masyarakat.
Melalui kebersamaan dan gotong royong, diharapkan pembangunan perumahan dan permukiman di Garut dapat terus berkembang, memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat, serta menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. (*)
0 Komentar :
Belum ada komentar.