Matakanan.com — Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Seni Budaya Garut sukses menggelar workshop dan pelatihan pembuatan film pendek dengan tema "Menciptakan Karya Kreatif dan Peluang Bisnis di Industri Film", Senin, (23/12/2024).
Acara yang dipandu Inda Nugraha Hidayat ini berlangsung di Bale Paminton Garut, dan menghadirkan Eri Rahmat Haidir, seorang praktisi film dan pelaku ekonomi kreatif, sebagai salah satu narasumber.
Workshop ini tidak hanya membahas teknis pembuatan film pendek, tetapi juga memberikan wawasan tentang potensi bisnis yang dapat dikembangkan dari industri perfilman, terutama bagi generasi muda kreatif di Kabupaten Garut.
Film Sebagai Produk Bisnis
Dalam sesi materinya, Eri Rahmat Haidir menekankan bahwa film pendek memiliki daya tarik tidak hanya dari sisi artistik tetapi juga sebagai produk yang dapat menghasilkan pendapatan.
"Film pendek kini menjadi alat komunikasi yang sangat kuat, baik untuk branding maupun pemasaran. Dalam skala bisnis, film bisa menjadi produk digital yang menguntungkan jika dikelola dengan strategi yang tepat," ujar Eri.
Ia menjelaskan bagaimana platform digital seperti YouTube, Vimeo, hingga media sosial menjadi ruang potensial bagi sineas untuk mendapatkan penghasilan melalui monetisasi.
Selain itu, peluang pendapatan juga bisa datang dari festival film, sponsorship, hingga kolaborasi dengan merek lokal dan internasional.
Peluang untuk Pelaku Kreatif Garut
Direktur LPK Seni Budaya Garut, Agus Obar Sobarna, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan sineas muda di Garut agar tidak hanya fokus pada karya seni, tetapi juga memahami aspek komersialnya.
"Kami ingin peserta tidak hanya menjadi kreator, tetapi juga pengusaha kreatif yang mampu memasarkan karya mereka secara profesional," katanya.
Menurut Agus Obar, Garut memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif, khususnya perfilman, karena keindahan alam dan kekayaan budaya yang dapat menjadi latar cerita menarik.
Antusiasme Peserta
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 40 peserta dari berbagai latar belakang, seperti pelajar, mahasiswa, hingga komunitas seni.
Mereka belajar tentang proses produksi, penyusunan skenario, pengambilan gambar, hingga distribusi film.
Salah satu peserta menyebut bahwa materi yang dibawakan Eri sangat relevan dengan kebutuhan pasar saat ini.
"Selain belajar teknis, saya jadi tahu bagaimana cara memanfaatkan platform digital untuk memonetisasi film pendek saya. Ini sangat membuka mata saya tentang potensi bisnis di dunia film," ujar dia.
Melalui acara ini, Agus Obar berharap dapat menciptakan lebih banyak sineas muda yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Eri Rahmat Haidir pun menutup workshop dengan motivasi untuk para peserta.
"Jangan hanya membuat film untuk seni, tetapi pikirkan juga bagaimana karya Anda bisa memberikan dampak ekonomi, baik untuk diri sendiri maupun komunitas sekitar. Film adalah jembatan antara kreativitas dan peluang bisnis," pesannya.
Workshop ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kolaborasi antara seni dan bisnis, industri kreatif di Garut memiliki potensi besar untuk berkembang, membawa nama daerah ke kancah yang lebih luas. (*)
0 Komentar :
Belum ada komentar.